Berkicau itu ibaratkan seperti burung yang sedang bernyanyi. Bernyanyinya
saja dipagi hari ketika sebagian orang mulai membuka matanya untuk menyabut
hari yang baru. Malam ini aku ingin berkicau dengan bahasaku dan ciri khas ku. Itu
menurutku, tapi menurut yang membaca yah aku gak tahu. Toh setiap orang juga
berbeda-beda bagaimana cara dia mencerna setiap kata.
Pembahasan malam ini berkicau tentang bagaimana menanggapi
kalimat yang sebenarnya itu bukan untuk kita namun untuk orang lain. Sedikit bingung
dengan maksud dari kalimat yang aku tulis di baris barusan. Yup aku menjelaskan
tentang kalimat yang seharusnya bukan untuk dia namun tersangkut untuknya. Sebenarnya
aku menulis kalimat pendek itu dengan apa yang aku rasakan dan yang aku lihat.
Aku merasakan tidak senang dengan apa yang dilakukan oleh
orang terdekatku karena aku mempunyai ketidaksukaan sendiri terhadap sikap
teman dekatku itu. Masalahnya memang sepele tapi bagiku itu sudah menganggu
mata dan privasiku sebagai seorang yang mempunyai pemahaman sendiri. Seharusnya
dia bisa lebih paham apa yang aku suka dan apa yang tak aku suka. Bukan malah
seenaknya sendiri menggunakan barang yang aku miliki tanpa seizinku. Simple sebenernya
tapi hal ini yang tak pernah aku suka mulai dulu.
Mungkin itu saja yang perlu aku ceritakan untuk malam ini,
ini memang sepele tapi hal tersebut aku bener-bener gak suka. Mungkin aku lebih
suka kalau dia mau minta izin dulu ke aku baru aku bisa memahaminya. .
sekian kicauan ku malam ini bila ada yang merasa tersinggung ataupun tidak aku minta maaf disini aku hanya menjelaskan apa yang tak aku suka dari pada kalian kenak imbasnya. ^_^
sekian kicauan ku malam ini bila ada yang merasa tersinggung ataupun tidak aku minta maaf disini aku hanya menjelaskan apa yang tak aku suka dari pada kalian kenak imbasnya. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar