Senin, 21 Juli 2014

Hanya Kicauan Malam Hari


Berkicau itu ibaratkan seperti burung yang sedang bernyanyi. Bernyanyinya saja dipagi hari ketika sebagian orang mulai membuka matanya untuk menyabut hari yang baru. Malam ini aku ingin berkicau dengan bahasaku dan ciri khas ku. Itu menurutku, tapi menurut yang membaca yah aku gak tahu. Toh setiap orang juga berbeda-beda bagaimana cara dia mencerna setiap kata.

Pembahasan malam ini berkicau tentang bagaimana menanggapi kalimat yang sebenarnya itu bukan untuk kita namun untuk orang lain. Sedikit bingung dengan maksud dari kalimat yang aku tulis di baris barusan. Yup aku menjelaskan tentang kalimat yang seharusnya bukan untuk dia namun tersangkut untuknya. Sebenarnya aku menulis kalimat pendek itu dengan apa yang aku rasakan dan yang aku lihat.
Aku merasakan tidak senang dengan apa yang dilakukan oleh orang terdekatku karena aku mempunyai ketidaksukaan sendiri terhadap sikap teman dekatku itu. Masalahnya memang sepele tapi bagiku itu sudah menganggu mata dan privasiku sebagai seorang yang mempunyai pemahaman sendiri. Seharusnya dia bisa lebih paham apa yang aku suka dan apa yang tak aku suka. Bukan malah seenaknya sendiri menggunakan barang yang aku miliki tanpa seizinku. Simple sebenernya tapi hal ini yang tak pernah aku suka mulai dulu.

Mungkin itu saja yang perlu aku ceritakan untuk malam ini, ini memang sepele tapi hal tersebut aku bener-bener gak suka. Mungkin aku lebih suka kalau dia mau minta izin dulu ke aku baru aku bisa memahaminya. .
sekian kicauan ku malam ini bila ada yang merasa tersinggung ataupun tidak aku minta maaf disini aku hanya menjelaskan apa yang tak aku suka dari pada kalian kenak imbasnya. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar