Jumat, 06 Juni 2014

an introduction in the morning

Itu Semua Demi Kebaikan Mu
Oleh: Fransiska Riski Puspawinarni

Aku yang sangat lemah ini pernah bertanya kepadamu
Aku ini seperti apa di mata mu?
Aku ini kau anggap apa sebenarnya?
Aku ini seorang yang seperti apa menurut mu?

Aku tak tahu mengapa pertanyaan itu selalu ada diotakku
Setiap aku memikirkan dirimu, yang ada hanyalah pertanyaan tersebut
Kamu . .
Apakah kamu tak bisa merasakan bagaimana aku yang selalu memikirkanmu
Kenapa kau hanya diam tanpa berkata satu kata pun didepanku
Apa ketika aku diam kau pun ikut diam?

Sebenenarnya aku ini kau anggap apa dihidupmu?
Kau mencintaiku namun segampangnya kau melupakan apa yang aku katakan
Kau bilang “aku lupa karena aku banyak sekali hal yang harus dipikirkan”
Baiklah aku bisa mengerti pada awalnya, tapi kini aku tak dapat mengerti kamu lagi

Sudah mati rasaku padamu
Sudah hilang rasa yang aku pertahankan hanya demi kamu
Kalau kamu bilang kapan semua itu akan kembali
Aku akan menjawab seperti ini
Ketika aku kecewa aku bukanlah tuhan yang maha pengampun yang seketika bisa memaafkamu
Ketika aku marah aku bukan lah tuhan yang maha penyabar yang seketika bisa bersabar karenamu

Dalam hatiku, aku tak ingin membuatmu seperti ini
Tapi menurutku semua itu keterlaluan sekali
Aku merasa bagaikan boneka ketika semua yang membuat jalan cerita ini adalah aku
Kau dimana???? Kau dimana???
Kau meninggalkan ku? Itu bukan yang terjadi
Tapi kau tidak menghargaiku, apa pun yang diotakmu dirimu yang selalu benar
Namun yang harus ada diotakku hanyalah tawa,keceriaan,tumpukan kertas cerita,solusi terhadap masalaha-masalah dan aku harus menjadi wanita super sabar.
Inikah yang kau inginkan dariku. .

Rasa sakit ini sudah cukup aku pendam sendiri, terima kasih telah membuatku menjadi orang yang lebih sadar terhadap diriku. Aku doakan semoga kau disana mendapatkan apa yang kau inginkan. Aku akan tetap disini melihatmu dari kejauhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar