Itu Semua Demi Kebaikan Mu
Oleh:
Fransiska Riski Puspawinarni
Aku yang sangat lemah ini
pernah bertanya kepadamu
Aku ini seperti apa di
mata mu?
Aku ini kau anggap apa
sebenarnya?
Aku tak tahu mengapa
pertanyaan itu selalu ada diotakku
Setiap aku memikirkan
dirimu, yang ada hanyalah pertanyaan tersebut
Kamu . .
Apakah kamu tak bisa
merasakan bagaimana aku yang selalu memikirkanmu
Kenapa kau hanya diam
tanpa berkata satu kata pun didepanku
Apa ketika aku diam kau
pun ikut diam?
Sebenenarnya aku ini kau
anggap apa dihidupmu?
Kau mencintaiku namun
segampangnya kau melupakan apa yang aku katakan
Kau bilang “aku lupa
karena aku banyak sekali hal yang harus dipikirkan”
Baiklah aku bisa mengerti
pada awalnya, tapi kini aku tak dapat mengerti kamu lagi
Sudah mati rasaku padamu
Sudah hilang rasa yang
aku pertahankan hanya demi kamu
Kalau kamu bilang kapan
semua itu akan kembali
Aku akan menjawab seperti
ini
Ketika aku kecewa aku
bukanlah tuhan yang maha pengampun yang seketika bisa memaafkamu
Ketika aku marah aku
bukan lah tuhan yang maha penyabar yang seketika bisa bersabar karenamu
Dalam hatiku, aku tak
ingin membuatmu seperti ini
Tapi menurutku semua itu
keterlaluan sekali
Aku merasa bagaikan
boneka ketika semua yang membuat jalan cerita ini adalah aku
Kau dimana???? Kau dimana???
Kau meninggalkan ku? Itu bukan
yang terjadi
Tapi kau tidak
menghargaiku, apa pun yang diotakmu dirimu yang selalu benar
Namun yang harus ada
diotakku hanyalah tawa,keceriaan,tumpukan kertas cerita,solusi terhadap
masalaha-masalah dan aku harus menjadi wanita super sabar.
Inikah yang kau inginkan
dariku. .
Rasa sakit ini sudah
cukup aku pendam sendiri, terima kasih telah membuatku menjadi orang yang lebih
sadar terhadap diriku. Aku doakan semoga kau disana mendapatkan apa yang kau
inginkan. Aku akan tetap disini melihatmu dari kejauhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar