Diawali dengan Kegembiraan
Diakhiri dengan Sedikit Ketercemasan
Oleh: Fransiska Riski P.
Pagi hari di pegunungan itu serasa seperti didalam
kulkas. Hari ini tepatnya hari jum’at, saatnya melanjutkan acara untuk berjalan-jalan
menyusuri keindahan panorama alam yang sangat indah di Bromo. Kita memang tak
memutuskan untuk melihat sun rise saat ini. Karena kita butuh istirahat lebih,
yach maklum sang supir tercinta kan pulang kuliah langsung capcus. Dari pada
dia kenapa-kenapa dijalan pas perjalanan pulang yang repot pastinya aku. Tapi
mungkin lain waktu kalau ke Bromo lagi aku pasti akan sempatkan untuk melihat
sun rise, itu hukumnya jadi wajib.
Waktu menunjukan pukul 07:00 waktu setempat, saatnya
kita bersiap-siap untuk pergi ke tempat tujuan yang paling ditunggu-tunggu
yaitu gunung Bromo.
Sebelum pergi, tiba-tiba bu Rana memanggil kami.
“mbak mas, ayo sarapan dulu ini ada nasi murah, dari pada nanti beli diatas pasti mahal, makan dulu aja disini”, ujarnya dengan logat khas desa Ngadas.
“mbak mas, ayo sarapan dulu ini ada nasi murah, dari pada nanti beli diatas pasti mahal, makan dulu aja disini”, ujarnya dengan logat khas desa Ngadas.
“baik bu…”, jawabku dengan
sedikit santai.
Makanan yang kami beli pun adalah makanan ala penduduk
setempat, itu menurut tukang jual nasi. Padahal menurut kami sama saja, Cuma
sambelnya aja yang beda. Sambel disini terasa lebih pedas dan segar ketika
sudah sampai mulut.
Setelah selesai sarapan, kita langsung capcus dech go
to Bromo. Dalam perjalanan menuju Gunung Bromo, aku sempat mengabadikan
keindahan disetiap keindahan yang disuguhkan saat perjalanan. Pemandangan indah
yang satu ini adalah pemandangan yang membuatku sangat amat senang sampai tak
dapat ku ungkapkan dengan kata-kata.
Perjalanan yang hampir menempuh jarak 4kilometer dari
penginapan akhirnya sampai juga. Terlihat keindahan gunung Bromo dari kejahuan.
Masih terlihat pemandangan khas diperjalanan, kuda-kuda yang berjalan untuk
mencari pelanggan. Mengantarkan pengunjung ke tempat yang ditujuh atau sekedar
untuk membantu perjalanan pengunjung agar cepat sampai ketujuan. Semua itu
dilakukan hanya semata-mata untuk mencari nafkah bagi hidup atau pun keluarga.
Sampailah kami ditempat parkiran Bromo, kira-kira jam
08:00 kita sudah melihat keindahan Bromo dalam jarak hanya beberapa meter saja.
Sebenernya ada hal sangat membuatku sedikit bingung
plus tertawa. Karena sebelum kita sampai ditempat parkir, kita bingung jalan.
Antara mengikuti patokan pagar atau mencari jalan tembusan lain. Yach terpaksa
kita tanya saja pada orang, takutnya nanti salah jalan lak jadi salah jalan
part 2 hahahaa…
Setelah kita diberitau jalan pintas untuk sampai
tempay parkiran, sampailah kita ditempat parkiran. Huh ketika saya melihat
gunung Bromo dari bawah pengen rasanya cepet liat yang namanya kawah tuh.
Kita pun berjalan selangkah demi selangkah, meskipun
angin dan suhu disana mulai panas tetapi makin keatas terasa dingin yang
menusuk kulitku. Padahal jaketku ini cukup tebal tapi masih saja dinginnya
nusuk hahftt.
Sampailah kita di tangga yang akan membawa kita menuju
kawah Bromo. Awalnya sih pengen banget hitung tuh anak tangga, tapi berhubung
baru 30anak tangga udah ngos-ngosan yach sudah gak diterusin tuh ngitung anak
tangga.
Sampai atas semua terasa terbayar, tenaga yang
terkuras ini terasa tak sia-sia. Semua itu dibayar dengan keindahan alam yang
disuguhkan oleh tempat ini sangat membuat saya senang sekali.
Gara-gara keindahan alam ini, hasrat ku yang ingin
banget mengabadikan setiap lukisan nyata ala mini tak terbendung lagi. Lagian kalau
gak bawa kamera juga pasti dijamin rugi. Bukan karena keindahan alamnya tapi
gara-gara ditiket masuk kan kita bayar untuk pengambilan gambar. Jadi kalau gak
foto-foto sepuasnya malah rugi dong.
Jam 09:00 kita putuskan untuk turun dan meninggalkan
semua keindahan Bromo ini. Karena takut nanti diperjalanan hujan dan juga
sampai rumah terlalu sore jadi kita putuskan untuk mengakhiri kunjungan kali
ini. Mungkin lain kali kita akan datang lagi yah meskipun bukan berdua lagi
tapi perlu ngajak teman untuk seru-seruan bareng.
Ditengah perjalanan pulang, aku pengen banget foto
ditangga. Awalnya pengen pakek hp ku aja, tapi di Mbem minta pakek sama
camdignya. Padahal tuh baterai sudah sekarat, lah dia mintanya pakek camdig. Katanya
kalau habis dimatikan betrainya ada lagi. Yah sudah akhirnya pakek camdig dah
fotonya. Lahh terjadilah insiden yang tak menyenangkan dech, gara-gara aku
pengen liat hasilnya, pas mau ngasihkan ke aku dan sepertinya tanganku juga
yang kurang megang erat tuh camdig hadeklah jatuh menuruni tangga tuh camdig.
Beberapa detik setelah kejadian itu, suasana badmud
langsung dah melanda disekeliling kami berdua. Sampek-sampek aku mikir
bagaimana caranya buat kamera ini kembali seperti semula. Hahft buat cacat saja
nih tangan, udah seneng-seneng gara-gara insiden ini malah mengecewakan dech.
09:30 sampailah kita dipenginapan saatnya kita packing
dan bersiap untuk pulang. Semua persiapan telah selesei tiba saatnya kita
berpamitan. Pertama harus pamit sama orang yang punya rumah. Setelah pamit
dengan orang yang punya rumah. Kita berniat untuk pamit ke pak Rana dan
keluarganya. Eh sampai sana malah gak ada, baliklah kita kepenginapan. Ternyata
tadi bilangnya ke pasar dibawah. Wahh padahal kita sudah pesen tuh cabai terong
yang pedesnya gila banget. Wahh gak jadi bawa oleh-oleh deh.
Tapi pas kita bilang dan cerita mau ngambil pesenan
malahan kita diberi tuh sih cabai terong satu kresek kecil sama ibu yang punya
penginapan.
Setelah itu saatnya berpisah ndah dengan ibu dan
bapak. Padahal sih hati pengen lebih lama lagi tapi kesibukan ku sebagai
mahasiswa masih belum selesei dan bukan hanya itu saja factor uang juga masuk
dalam katagori ini. Maklum lah namanya juga mahasiswa harus irit juga.
Belum separuh perjalanan turun kita bertemu pak Rana
dan bu rana diperjalanan. Awalnya sempet ngira tak mungkin bisa pamitan,
padahal udah ngerepotin terus selama 2hari ini masak pulang-pulang gak pamit. Tapi
itu semua terhapus, ternyata kita bertemu dijalan.
Setelah berpamitan kita pun melanjutkan perjalanan
pulang ke Kota tercinta.
Semoga dilain kesempatan kita bisa kesana lagi dengan pengalaman baru dengan mengunjungi tempat-tempat yang belum dikunjungi di sekitar Bromo. Tak lupa bertemu dengan mereka yang sangat baik dengan canda tawa yang selalu terpancar disetiap kita berbicara.
Semoga dilain kesempatan kita bisa kesana lagi dengan pengalaman baru dengan mengunjungi tempat-tempat yang belum dikunjungi di sekitar Bromo. Tak lupa bertemu dengan mereka yang sangat baik dengan canda tawa yang selalu terpancar disetiap kita berbicara.
^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar