Sabtu, 08 Juni 2013

Perjalanan ke Bromo hari kedua



Diawali dengan Kegembiraan
Diakhiri dengan Sedikit Ketercemasan
Oleh: Fransiska Riski P.

Pagi hari di pegunungan itu serasa seperti didalam kulkas. Hari ini tepatnya hari jumat, saatnya melanjutkan acara untuk berjalan-jalan menyusuri keindahan panorama alam yang sangat indah di Bromo. Kita memang tak memutuskan untuk melihat sun rise saat ini. Karena kita butuh istirahat lebih, yach maklum sang supir tercinta kan pulang kuliah langsung capcus. Dari pada dia kenapa-kenapa dijalan pas perjalanan pulang yang repot pastinya aku. Tapi mungkin lain waktu kalau ke Bromo lagi aku pasti akan sempatkan untuk melihat sun rise, itu hukumnya jadi wajib.
Waktu menunjukan pukul 07:00 waktu setempat, saatnya kita bersiap-siap untuk pergi ke tempat tujuan yang paling ditunggu-tunggu yaitu gunung Bromo.
Sebelum pergi, tiba-tiba bu Rana memanggil kami.
mbak mas, ayo sarapan dulu ini ada nasi murah, dari pada nanti beli diatas pasti mahal, makan dulu aja disini, ujarnya dengan logat khas desa Ngadas.
baik bu…”, jawabku dengan sedikit santai.
Makanan yang kami beli pun adalah makanan ala penduduk setempat, itu menurut tukang jual nasi. Padahal menurut kami sama saja, Cuma sambelnya aja yang beda. Sambel disini terasa lebih pedas dan segar ketika sudah sampai mulut.
Setelah selesai sarapan, kita langsung capcus dech go to Bromo. Dalam perjalanan menuju Gunung Bromo, aku sempat mengabadikan keindahan disetiap keindahan yang disuguhkan saat perjalanan. Pemandangan indah yang satu ini adalah pemandangan yang membuatku sangat amat senang sampai tak dapat ku ungkapkan dengan kata-kata.
Perjalanan yang hampir menempuh jarak 4kilometer dari penginapan akhirnya sampai juga. Terlihat keindahan gunung Bromo dari kejahuan. Masih terlihat pemandangan khas diperjalanan, kuda-kuda yang berjalan untuk mencari pelanggan. Mengantarkan pengunjung ke tempat yang ditujuh atau sekedar untuk membantu perjalanan pengunjung agar cepat sampai ketujuan. Semua itu dilakukan hanya semata-mata untuk mencari nafkah bagi hidup atau pun keluarga.
Sampailah kami ditempat parkiran Bromo, kira-kira jam 08:00 kita sudah melihat keindahan Bromo dalam jarak hanya beberapa meter saja.
Sebenernya ada hal sangat membuatku sedikit bingung plus tertawa. Karena sebelum kita sampai ditempat parkir, kita bingung jalan. Antara mengikuti patokan pagar atau mencari jalan tembusan lain. Yach terpaksa kita tanya saja pada orang, takutnya nanti salah jalan lak jadi salah jalan part 2 hahahaa
Setelah kita diberitau jalan pintas untuk sampai tempay parkiran, sampailah kita ditempat parkiran. Huh ketika saya melihat gunung Bromo dari bawah pengen rasanya cepet liat yang namanya kawah tuh.
Kita pun berjalan selangkah demi selangkah, meskipun angin dan suhu disana mulai panas tetapi makin keatas terasa dingin yang menusuk kulitku. Padahal jaketku ini cukup tebal tapi masih saja dinginnya nusuk hahftt.
Sampailah kita di tangga yang akan membawa kita menuju kawah Bromo. Awalnya sih pengen banget hitung tuh anak tangga, tapi berhubung baru 30anak tangga udah ngos-ngosan yach sudah gak diterusin tuh ngitung anak tangga.
Sampai atas semua terasa terbayar, tenaga yang terkuras ini terasa tak sia-sia. Semua itu dibayar dengan keindahan alam yang disuguhkan oleh tempat ini sangat membuat saya senang sekali.
Gara-gara keindahan alam ini, hasrat ku yang ingin banget mengabadikan setiap lukisan nyata ala mini tak terbendung lagi. Lagian kalau gak bawa kamera juga pasti dijamin rugi. Bukan karena keindahan alamnya tapi gara-gara ditiket masuk kan kita bayar untuk pengambilan gambar. Jadi kalau gak foto-foto sepuasnya malah rugi dong.
Jam 09:00 kita putuskan untuk turun dan meninggalkan semua keindahan Bromo ini. Karena takut nanti diperjalanan hujan dan juga sampai rumah terlalu sore jadi kita putuskan untuk mengakhiri kunjungan kali ini. Mungkin lain kali kita akan datang lagi yah meskipun bukan berdua lagi tapi perlu ngajak teman untuk seru-seruan bareng.
Ditengah perjalanan pulang, aku pengen banget foto ditangga. Awalnya pengen pakek hp ku aja, tapi di Mbem minta pakek sama camdignya. Padahal tuh baterai sudah sekarat, lah dia mintanya pakek camdig. Katanya kalau habis dimatikan betrainya ada lagi. Yah sudah akhirnya pakek camdig dah fotonya. Lahh terjadilah insiden yang tak menyenangkan dech, gara-gara aku pengen liat hasilnya, pas mau ngasihkan ke aku dan sepertinya tanganku juga yang kurang megang erat tuh camdig hadeklah jatuh menuruni tangga tuh camdig.
Beberapa detik setelah kejadian itu, suasana badmud langsung dah melanda disekeliling kami berdua. Sampek-sampek aku mikir bagaimana caranya buat kamera ini kembali seperti semula. Hahft buat cacat saja nih tangan, udah seneng-seneng gara-gara insiden ini malah mengecewakan dech.
09:30 sampailah kita dipenginapan saatnya kita packing dan bersiap untuk pulang. Semua persiapan telah selesei tiba saatnya kita berpamitan. Pertama harus pamit sama orang yang punya rumah. Setelah pamit dengan orang yang punya rumah. Kita berniat untuk pamit ke pak Rana dan keluarganya. Eh sampai sana malah gak ada, baliklah kita kepenginapan. Ternyata tadi bilangnya ke pasar dibawah. Wahh padahal kita sudah pesen tuh cabai terong yang pedesnya gila banget. Wahh gak jadi bawa oleh-oleh deh.
Tapi pas kita bilang dan cerita mau ngambil pesenan malahan kita diberi tuh sih cabai terong satu kresek kecil sama ibu yang punya penginapan.
Setelah itu saatnya berpisah ndah dengan ibu dan bapak. Padahal sih hati pengen lebih lama lagi tapi kesibukan ku sebagai mahasiswa masih belum selesei dan bukan hanya itu saja factor uang juga masuk dalam katagori ini. Maklum lah namanya juga mahasiswa harus irit juga.
Belum separuh perjalanan turun kita bertemu pak Rana dan bu rana diperjalanan. Awalnya sempet ngira tak mungkin bisa pamitan, padahal udah ngerepotin terus selama 2hari ini masak pulang-pulang gak pamit. Tapi itu semua terhapus, ternyata kita bertemu dijalan.
Setelah berpamitan kita pun melanjutkan perjalanan pulang ke Kota tercinta.
Semoga dilain kesempatan kita bisa kesana lagi dengan pengalaman baru dengan mengunjungi tempat-tempat yang belum dikunjungi di sekitar Bromo. Tak lupa bertemu dengan mereka yang sangat baik dengan canda tawa yang selalu terpancar disetiap kita berbicara.  
^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar